Wonder Club world wonders pyramid logo
×

Reviews for 1975 and All That: Thoughts on Pensions, Past, Present and Future

 1975 and All That magazine reviews

The average rating for 1975 and All That: Thoughts on Pensions, Past, Present and Future based on 2 reviews is 5 stars.has a rating of 5 stars

Review # 1 was written on 2019-01-11 00:00:00
1973was given a rating of 5 stars George Bergstrom
Pudo haber sido mejor. Un agente famoso del FBI ayuda a la construcci�n de un sistema de seguridad que arrojar� rostros de los criminales. Mientras que siente que la mujer frente a �l es salida de sus sue�os y tienen una aventura, pronto descubre que ella est� siendo perseguida y que acudi� a �l por ayuda. Est� genial la trama, perooooooooo, no me gusta la forma en que escribe la autora, y esa locura loca que tiene �l por ella.
Review # 2 was written on 2019-01-11 00:00:00
1973was given a rating of 5 stars Ronnie Peacock
Buku #4 dari Bachelors of Bear Creek. Kali ini tentang Maggie, adiknya Quinn (di buku #1) yang baru saja bercerai dari suaminya, Jesse. Di suatu pesta topeng, dia memberanikan dirinya menghadapi tantangan, menaklukkan rasa rendah diri akibat ucapan mantan suaminya bahwa dia adalah wanita yang dingin. Dan Don Juan yang juga tertarik padanya adalah kesempatannya untuk membuktikan diri. Caleb, bujangan tersisa dari 4 orang bujangan Bear Creek yang diiklankan oleh majalah Metropolitan. Pembawaan Caleb yang tertutup membuatnya jengah selalu dikejar-kejar wanita yang hanya menginginkan uangnya. Sebenarnya jauh di dalam hatinya Caleb hanya menginginkan Maggie, cintanya di masa remaja. Sayangnya Maggie memilih Jesse saudara tirinya. Tapi malam ini, seorang wanita membangkitkan rasa di dalam dirinya sebesar rasa yang dia miliki terhadap Maggie. Meski dia harus bersembunyi di balik topeng Don Juan. Saya suka dengan ide ceritanya yang memanfaatkan topeng dan kostum. Maggie terjebak dengan kebebasan seksual yang diberikan oleh Don Juan. Hal itu merambat dalam kehidupannya sehari-hari, membawa perubahan positif untuk Maggie. Sementara Caleb, yang sudah sejak awal mengetahui jika wanita yang dipuaskannya di pondok pada malam pesta kostum adalah Maggie, kesulitan untuk mengaku pada Maggie tanpa merusak persahabatan mereka. Kisahnya masih sepanas di buku #1. Saya belum baca buku #2 dan #3, tapi setidaknya Maggie mengalami hal yang sama dengan Kay. Keduanya menginginkan untuk dibangkitkan dari rasa tidak PD dengan sensualitasnya. Tugas para bujangan inilah yang membangkitkannya. Jadi yah...isinya bisa bikin kipas2 gitu deh. Dan adegan epilognya itu.... di atas pelana kuda!!


Click here to write your own review.


Login

  |  

Complaints

  |  

Blog

  |  

Games

  |  

Digital Media

  |  

Souls

  |  

Obituary

  |  

Contact Us

  |  

FAQ

CAN'T FIND WHAT YOU'RE LOOKING FOR? CLICK HERE!!!