Wonder Club world wonders pyramid logo
×

Reviews for Jackie Intimate Biography

 Jackie Intimate Biography magazine reviews

The average rating for Jackie Intimate Biography based on 2 reviews is 3.5 stars.has a rating of 3.5 stars

Review # 1 was written on 2013-08-10 00:00:00
0was given a rating of 4 stars Pierrette Johnson
Saya kira sudah banyak buku yang bercerita tentang boroknya Orde Baru, terlebih di era demokratis seperti sekarang ini. Namun yang membuat berbeda adalah buku ini bisa menyingkapkan penyelewengan Orde Baru melalui berbagai aparatus negara. Secara garis besar, buku ini dalam beberapa bagian terasa membosankan. Akan tetapi detail mekanisme yang diperlihatkan buku ini sungguh merupakan sebuah kelebihan, dan lagi ada beberapa informasi yang bisa menjadi rujukan tambahan dari literatur arus utama mengenai Orde Baru.
Review # 2 was written on 2021-04-03 00:00:00
0was given a rating of 3 stars Mikel Camp
"Ketidakadilan hukum di Indonesia tidak dimulai dari Soeharto. Indonesia mewarisi hukum kolonial Belanda, sistem yang menindas dan didasari asumsi kesenjangan rasial." Ironis memang kedengarannya. Tapi, begitulah kenyataannya. Masyarakat Indonesia berada dalam sebuah sistem. Dari era Demokrasi Terpimpin Sukarno, era Orde Baru Soeharto, bahkan di era Reformasi kini, kita cuma berganti era dengan kungkungan sistem yang sama. Mungkin bedanya, saat ini masyarakat melihat semuanya lebih terbuka, lebih berani, tapi dalam beberapa aspek penting, sama saja. "Pada praktiknya, dalam masyarakat mana pun hukum dibuat, dikendalikan dan diatur oleh orang-orang yang memiliki kekuasaan. Lebih spesifik lagi, penegakan hukum dimanfaatkan untuk mempertahankan kekuasaan dan kepentingan pribadi elite berkuasa." Lewat buku ini, terlihat bagaimana karakteristik Orde Baru, relasi kuasa Orde Baru, serta besarnya keberadaan KOPKAMTIB (Komando Pemulihan Keamanan dan Ketertiban), beserta pengaruhnya terhadap pemerintahan Indonesia (termasuk Angkatan Bersenjata dan kepolisian). Kekerasan saat zaman kolonial itu adalah kulit--yang terlihat di luar. Tapi kekerasan lewat propaganda dan teror untuk memanipulasi dan mempertahankan kekuasaan jauh lebih menyeramkan. Luka di luar bisa kering dan hilang sakitnya. Tapi luka di dalam hati akan membekas dan terbawa sampai akhir hayat.


Click here to write your own review.


Login

  |  

Complaints

  |  

Blog

  |  

Games

  |  

Digital Media

  |  

Souls

  |  

Obituary

  |  

Contact Us

  |  

FAQ

CAN'T FIND WHAT YOU'RE LOOKING FOR? CLICK HERE!!!